Friday, October 29, 2021

Lanjut Kemagnetan

 Guru Mata Pelajaran    : Roudatul Jannah, SP

 Mata Pelajaran             : Fisika

 Kelas                           : XII IPA  5 jam ke 3 dan 4 jam 08.30- 09.15 dan XII IPA 3 jam ke 7 dan 8 jam 10-00-11.00  

                                       Oneline/Daring                                                                                                     

 KD  3.3          Menganalisis medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi

KD 4,3  Melakukan percobaan tentang induksi magnetik dan gaya magnetik disekitar kawat berarus listrik berikut presentasi hasilnya

Lanjut Materi Kemagnetan

3) Solenoida adalah kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan

lilitan yang sangat rapat. 



Gambar 3.8 Kawat solenoida berarus listrik

Besar Induksi magnetik di tengah solenoida :

Induksi magnetik di ujung solenoida:

Keterangan :

= permeabilitas hampa udara = 4 x 10-7 T.m/A

Selain itu karena garis gaya magnet sangat dipengaruhi oleh bendabenda ferromagnetik, hal ini mengakibatkan medan magnet tersebut melemah

gaya magnetnya atau bahkan bisa hilang sama sekali disuatu tempat.Peristiwa tersebut ada yang disebut influensi dan absorbsi.

b. Gaya Magnet

1) Gaya Magnetik pada Penghantar Berarus Listrik

Suatu fakta menunjukkan bahwa penghantar yang berarus listrik dalam medan magnet juga mengalami gaya magnet. Gaya magnet pada

penghantar berarus listrik yang berada di dalam medan magnet pertama kali diamati oleh Lorentz, sehingga gaya magnet ini disebut juga gaya Lorentz. Adanya gaya magnet pada penghantar berarus listrik didalam medan magnet dapat diamati pada rangkaian  Gaya Lorentz  (F) = B.i l sin a

Apabila saklar ditutup maka arus listrik mengalir dari A ke B. Pada saat itu aluminium foil akan melengkung keatas. Kemudian bila kutub sumber dibalik (arus mengalir dari B ke A), ternyata aluminium foil melengkung kebawah. Yang menyebabkan aluminium melengkung ke bawah atau keatas tidak lain adalah suatu gaya yang dikenal sebagai gaya magnetik (gaya Lorentz). Jadi arus listrik yang berada di dalam medan magnet

mengalami gaya magnetik. Arah gaya magnetik tergantung pada arah arus dan arah medan magnet. Secara matematis besar gaya magnet pada penghantar berarus listrik didalam medan magnet dapat dinyatakan dengan persamaan :

dengan : F = B.i l sin a

F = gaya magnet (N)

B = kuat medan magnet (weber / m2)

i = kuat arus (A)

l = panjang penghantar (m)

α = sudut antara arah arus dengan arah medan magnet

LISTRIK untuk SMP

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: MEDAN MAGNET

KELOMPOK KOMPETENSI F

Modul Guru Pembelajar

Mata Pelajaran Fisika SMA

81

Untuk menentukan arah gaya magnetik (Gaya Lorentz) digunakan aturan

tangan kanan sebagai berikut:

 arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik ( i )

 arah jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet ( B )

 dorongan telapak tangan menunujukkan arah gaya Lorentz ( F )

Gambar 3.11 Aturan tangan kanan

Berikut ini menunjukkan beberapa contoh arah gaya magnetik pada

penghantar berarus listrik di dalam medan magnetik :


Contoh soal

1. Sebuah Solenoida mempunyai panjang i mdan diameter 10 cm tersebut terdiri atas 200 lilitan dan dialiri arus sebesar 10A, tentukan induksi magnet  di ujung sumbu solenoida dan di tengah sumbu solenoida?

Jawab a. induksi magnet diujung solenoida Dik  Il=im n= 100 lilitan  dan I = 10A

B=µ. n.l/2 = 4π. 10- 7x 200 x 10/2 = 4π. X 10-4 T

b. induksi magnet di tengah sumbu solenoida

B= µ.nl = 4π. 10-7 x 200 x10 = 8π x 10-4 T

Contoh 2

Sebuah kawat panjang A dialiri arus listrik10A dan sebuah kawat B yang dibentuk segi empat dialiri arus 5A, Apabila d1 = 5cm, d2 =20 cm dan l=30cm, tentukan gaya yang dialami oleh kedua kawat ?

                d                                       F1 =µ i1.i/2πd1 = 2x 10-7 x 10 x 5 / 0,5 x (0,3) =6x 10-5 N (arah kanan)        

 

 

  D1           d2                               F2 = µ i1.i/2π(d1+ d2) = 2x 10-7 x 10 x 5 / 0,5 x (0,3) =1,2x 10-5 N(kiri)

                                                          F = F1- F2 = (6x 10-5 – 1,2 x 10-5) = 4,8 x 10-5 N                                    


Thursday, October 28, 2021

Lanjut Kemagnetan

 Guru Mata Pelajaran    : Roudatul Jannah, SP

 Mata Pelajaran             : Fisika

 Kelas                           : XII IPA  2 jam ke 3 dan 4 jam 08.30- 09.15 sesi I dan sesi II  jam 12.45-1315  

                                        Offline/ Tatap muka terbatas                                                                                                     

 KD  3.3          Menganalisis medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi

KD 4,3  Melakukan percobaan tentang induksi magnetik dan gaya magnetik disekitar kawat berarus listrik berikut presentasi hasilnya

Lanjut Materi Kemagnetan

3) Solenoida adalah kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan

lilitan yang sangat rapat. 



Gambar 3.8 Kawat solenoida berarus listrik

Besar Induksi magnetik di tengah solenoida :

Induksi magnetik di ujung solenoida:

Keterangan :

= permeabilitas hampa udara = 4 x 10-7 T.m/A

Selain itu karena garis gaya magnet sangat dipengaruhi oleh bendabenda ferromagnetik, hal ini mengakibatkan medan magnet tersebut melemah

gaya magnetnya atau bahkan bisa hilang sama sekali disuatu tempat.Peristiwa tersebut ada yang disebut influensi dan absorbsi.

b. Gaya Magnet

1) Gaya Magnetik pada Penghantar Berarus Listrik

Suatu fakta menunjukkan bahwa penghantar yang berarus listrik dalam medan magnet juga mengalami gaya magnet. Gaya magnet pada

penghantar berarus listrik yang berada di dalam medan magnet pertama kali diamati oleh Lorentz, sehingga gaya magnet ini disebut juga gaya Lorentz. Adanya gaya magnet pada penghantar berarus listrik didalam medan magnet dapat diamati pada rangkaian  Gaya Lorentz  (F) = B.i l sin a

Apabila saklar ditutup maka arus listrik mengalir dari A ke B. Pada saat itu aluminium foil akan melengkung keatas. Kemudian bila kutub sumber dibalik (arus mengalir dari B ke A), ternyata aluminium foil melengkung kebawah. Yang menyebabkan aluminium melengkung ke bawah atau keatas tidak lain adalah suatu gaya yang dikenal sebagai gaya magnetik (gaya Lorentz). Jadi arus listrik yang berada di dalam medan magnet

mengalami gaya magnetik. Arah gaya magnetik tergantung pada arah arus dan arah medan magnet. Secara matematis besar gaya magnet pada penghantar berarus listrik didalam medan magnet dapat dinyatakan dengan persamaan :

dengan : F = B.i l sin a

F = gaya magnet (N)

B = kuat medan magnet (weber / m2)

i = kuat arus (A)

l = panjang penghantar (m)

α = sudut antara arah arus dengan arah medan magnet

LISTRIK untuk SMP

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: MEDAN MAGNET

KELOMPOK KOMPETENSI F

Modul Guru Pembelajar

Mata Pelajaran Fisika SMA

81

Untuk menentukan arah gaya magnetik (Gaya Lorentz) digunakan aturan

tangan kanan sebagai berikut:

 arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik ( i )

 arah jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet ( B )

 dorongan telapak tangan menunujukkan arah gaya Lorentz ( F )

Gambar 3.11 Aturan tangan kanan

Berikut ini menunjukkan beberapa contoh arah gaya magnetik pada

penghantar berarus listrik di dalam medan magnetik :


Contoh soal

1. Sebuah Solenoida mempunyai panjang i mdan diameter 10 cm tersebut terdiri atas 200 lilitan dan dialiri arus sebesar 10A, tentukan induksi magnet  di ujung sumbu solenoida dan di tengah sumbu solenoida?

Jawab a. induksi magnet diujung solenoida Dik  Il=im n= 100 lilitan  dan I = 10A

B=µ. n.l/2 = 4π. 10- 7x 200 x 10/2 = 4π. X 10-4 T

b. induksi magnet di tengah sumbu solenoida

B= µ.nl = 4π. 10-7 x 200 x10 = 8π x 10-4 T

Contoh 2

Sebuah kawat panjang A dialiri arus listrik10A dan sebuah kawat B yang dibentuk segi empat dialiri arus 5A, Apabila d1 = 5cm, d2 =20 cm dan l=30cm, tentukan gaya yang dialami oleh kedua kawat ?

                d                                       F1 =µ i1.i/2πd1 = 2x 10-7 x 10 x 5 / 0,5 x (0,3) =6x 10-5 N (arah kanan)        

 

 

  D1           d2                               F2 = µ i1.i/2π(d1+ d2) = 2x 10-7 x 10 x 5 / 0,5 x (0,3) =1,2x 10-5 N(kiri)

                                                          F = F1- F2 = (6x 10-5 – 1,2 x 10-5) = 4,8 x 10-5 N                                    


Wednesday, October 27, 2021

KEMAGNETAN

Guru Mata Pelajaran    : Roudatul Jannah, SP

 Mata Pelajaran             : Fisika

 Kelas                           : XII IPA  4 jam ke 3 dan 4 jam 08.30- 09.15  sesi I dan sesi II  jam 12-45-13.15  

                                        Offline/ Tatap muka terbatas                                                                                                   

 KD  3.3          Menganalisis medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi

KD 4,3  Melakukan percobaan tentang induksi magnetik dan gaya magnetik disekitar kawat berarus listrik berikut presentasi hasilnya

Medan magnet merupakan besaran vektor, adapun kuat/lemahnya medan

tersebut ditunjukkan oleh intensitas magnet (H). Satuan intensitas magnet

menurut sistem metrik pada International System of Units (SI) adalah Tesla

dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m2 = 1 tesla,

yang mempengaruhi satu meter persegi.

Efek medan magnet disebut induksi magnetik (B), juga merupakan besaran

vektor. Hubungan antara H dan B :

B = μo H

Keterangan :

B = induksi magnetik, satuan dalam SI = Weber/m2 atau Tesla

H = intensitas magnet

μo = permeabilitas = 4p x 10-7 Wb/A.m (udara)

1) Medan magnet oleh benda magnetik.

Suatu magnet (misalnya magnet batang) menimbulkan medan magnet

di sekitarnya. Arah garis magnetiknya adalah dari kutub U menuju ke

kutub S.

Gambar 3.4 Pola garis gaya magnet

Gambar 3.5 Arah garis gaya magnet

Gambar 3.6 Arah garis gaya magnet di sekitar kawat berarus serta cara

menentukannya

2) Kawat penghantar yang sangat panjang dan lurus terletak pada sumbu-x

serta dialiri arus listrik I. Arah B pada beberapa titik di sumbu-y dan z

terlihat pada gambar (mengikuti kaidah tangan kanan) sedangkan

besarnya adalah:

Gambar 3.7 kawat panjang berarus listrik

Besar induksi magnet di titik yang berjarak a dari kawat :

Keterangan : a = jarak suatu titik terhadap kawat

3) Solenoida adalah kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan

Di Buku Cetak Fisika Halaman 87-93  

Tuesday, October 26, 2021

KEMAGNETAN

 Guru Mata Pelajaran    : Roudatul Jannah, SP

 Mata Pelajaran             : Fisika

 Kelas                           : XII IPA  6 jam ke 7 dan 8 jam 10.00- 10.45  sesi I dan sesi II  jam 14-00-14.30  

                                        Offline/ Tatap muka terbatas                                                                                                   

 KD  3.3          Menganalisis medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi

KD 4,3  Melakukan percobaan tentang induksi magnetik dan gaya magnetik disekitar kawat berarus listrik berikut presentasi hasilnya

Medan magnet merupakan besaran vektor, adapun kuat/lemahnya medan

tersebut ditunjukkan oleh intensitas magnet (H). Satuan intensitas magnet

menurut sistem metrik pada International System of Units (SI) adalah Tesla

dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m2 = 1 tesla,

yang mempengaruhi satu meter persegi.

Efek medan magnet disebut induksi magnetik (B), juga merupakan besaran

vektor. Hubungan antara H dan B :

B = μo H

Keterangan :

B = induksi magnetik, satuan dalam SI = Weber/m2 atau Tesla

H = intensitas magnet

μo = permeabilitas = 4p x 10-7 Wb/A.m (udara)

1) Medan magnet oleh benda magnetik.

Suatu magnet (misalnya magnet batang) menimbulkan medan magnet

di sekitarnya. Arah garis magnetiknya adalah dari kutub U menuju ke

kutub S.

Gambar 3.4 Pola garis gaya magnet

Gambar 3.5 Arah garis gaya magnet

Gambar 3.6 Arah garis gaya magnet di sekitar kawat berarus serta cara

menentukannya

2) Kawat penghantar yang sangat panjang dan lurus terletak pada sumbu-x

serta dialiri arus listrik I. Arah B pada beberapa titik di sumbu-y dan z

terlihat pada gambar (mengikuti kaidah tangan kanan) sedangkan

besarnya adalah:

Gambar 3.7 kawat panjang berarus listrik

Besar induksi magnet di titik yang berjarak a dari kawat :

Keterangan : a = jarak suatu titik terhadap kawat

3) Solenoida adalah kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan

Di Buku Cetak Fisika Halaman 87-93 

Monday, October 25, 2021

Lanjut Kemagnetan

 Guru Mata Pelajaran    : Roudatul Jannah, SP

 Mata Pelajaran             : Fisika

 Kelas                           : XII IPA  1 jam ke 5 dan 6 jam 09.15- 10.00 sesi I dan sesi II  jam 13.15-14.00  

                                        Offline/ Tatap muka terbatas                                                                                                     

 KD  3.3          Menganalisis medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi

KD 4,3  Melakukan percobaan tentang induksi magnetik dan gaya magnetik disekitar kawat berarus listrik berikut presentasi hasilnya

Lanjut Materi Kemagnetan

3) Solenoida adalah kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan

lilitan yang sangat rapat. 



Gambar 3.8 Kawat solenoida berarus listrik

Besar Induksi magnetik di tengah solenoida :

Induksi magnetik di ujung solenoida:

Keterangan :

= permeabilitas hampa udara = 4 x 10-7 T.m/A

Selain itu karena garis gaya magnet sangat dipengaruhi oleh bendabenda ferromagnetik, hal ini mengakibatkan medan magnet tersebut melemah

gaya magnetnya atau bahkan bisa hilang sama sekali disuatu tempat.Peristiwa tersebut ada yang disebut influensi dan absorbsi.

b. Gaya Magnet

1) Gaya Magnetik pada Penghantar Berarus Listrik

Suatu fakta menunjukkan bahwa penghantar yang berarus listrik dalam medan magnet juga mengalami gaya magnet. Gaya magnet pada

penghantar berarus listrik yang berada di dalam medan magnet pertama kali diamati oleh Lorentz, sehingga gaya magnet ini disebut juga gaya Lorentz. Adanya gaya magnet pada penghantar berarus listrik didalam medan magnet dapat diamati pada rangkaian  Gaya Lorentz  (F) = B.i l sin a

Apabila saklar ditutup maka arus listrik mengalir dari A ke B. Pada saat itu aluminium foil akan melengkung keatas. Kemudian bila kutub sumber dibalik (arus mengalir dari B ke A), ternyata aluminium foil melengkung kebawah. Yang menyebabkan aluminium melengkung ke bawah atau keatas tidak lain adalah suatu gaya yang dikenal sebagai gaya magnetik (gaya Lorentz). Jadi arus listrik yang berada di dalam medan magnet

mengalami gaya magnetik. Arah gaya magnetik tergantung pada arah arus dan arah medan magnet. Secara matematis besar gaya magnet pada penghantar berarus listrik didalam medan magnet dapat dinyatakan dengan persamaan :

dengan : F = B.i l sin a

F = gaya magnet (N)

B = kuat medan magnet (weber / m2)

i = kuat arus (A)

l = panjang penghantar (m)

α = sudut antara arah arus dengan arah medan magnet

LISTRIK untuk SMP

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: MEDAN MAGNET

KELOMPOK KOMPETENSI F

Modul Guru Pembelajar

Mata Pelajaran Fisika SMA

81

Untuk menentukan arah gaya magnetik (Gaya Lorentz) digunakan aturan

tangan kanan sebagai berikut:

 arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik ( i )

 arah jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet ( B )

 dorongan telapak tangan menunujukkan arah gaya Lorentz ( F )

Gambar 3.11 Aturan tangan kanan

Berikut ini menunjukkan beberapa contoh arah gaya magnetik pada

penghantar berarus listrik di dalam medan magnetik :


Contoh soal

1. Sebuah Solenoida mempunyai panjang i mdan diameter 10 cm tersebut terdiri atas 200 lilitan dan dialiri arus sebesar 10A, tentukan induksi magnet  di ujung sumbu solenoida dan di tengah sumbu solenoida?

Jawab a. induksi magnet diujung solenoida Dik  Il=im n= 100 lilitan  dan I = 10A

B=µ. n.l/2 = 4π. 10- 7x 200 x 10/2 = 4π. X 10-4 T

b. induksi magnet di tengah sumbu solenoida

B= µ.nl = 4π. 10-7 x 200 x10 = 8π x 10-4 T

Contoh 2

Sebuah kawat panjang A dialiri arus listrik10A dan sebuah kawat B yang dibentuk segi empat dialiri arus 5A, Apabila d1 = 5cm, d2 =20 cm dan l=30cm, tentukan gaya yang dialami oleh kedua kawat ?

                d                                       F1 =µ i1.i2 /2πd1 = 2x 10-7 x 10 x 5 / 0,5 x (0,3) =6x 10-5 N (arah kanan)        

 

 

  D1           d2                               F2 = µ i1.i2 /2π(d1+ d2) = 2x 10-7 x 10 x 5 / 0,5 x (0,3) =1,2x 10-5 N(kiri)

                                                          F = F1- F2 = (6x 10-5 – 1,2 x 10-5) = 4,8 x 10-5 N                                    



Friday, October 22, 2021

KEMAGNETAN

 Guru Mata Pelajaran    : Roudatul Jannah, SP

 Mata Pelajaran             : Fisika

 Kelas                           : XII IPA  5 jam ke 3 dan 4 jam 08.30- 091.15 dan XII IPA 3 jam 10-15-11.00  

                                        Offline/ Tatap muka terbatas  dan Oneline/Daring                                                                                                   

 KD  3.3          Menganalisis medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi

KD 4,3  Melakukan percobaan tentang induksi magnetik dan gaya magnetik disekitar kawat berarus listrik berikut presentasi hasilnya

Medan magnet merupakan besaran vektor, adapun kuat/lemahnya medan

tersebut ditunjukkan oleh intensitas magnet (H). Satuan intensitas magnet

menurut sistem metrik pada International System of Units (SI) adalah Tesla

dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m2 = 1 tesla,

yang mempengaruhi satu meter persegi.

Efek medan magnet disebut induksi magnetik (B), juga merupakan besaran

vektor. Hubungan antara H dan B :

B = μo H

Keterangan :

B = induksi magnetik, satuan dalam SI = Weber/m2 atau Tesla

H = intensitas magnet

μo = permeabilitas = 4p x 10-7 Wb/A.m (udara)

1) Medan magnet oleh benda magnetik.

Suatu magnet (misalnya magnet batang) menimbulkan medan magnet

di sekitarnya. Arah garis magnetiknya adalah dari kutub U menuju ke

kutub S.

Gambar 3.4 Pola garis gaya magnet

Gambar 3.5 Arah garis gaya magnet

Gambar 3.6 Arah garis gaya magnet di sekitar kawat berarus serta cara

menentukannya

2) Kawat penghantar yang sangat panjang dan lurus terletak pada sumbu-x

serta dialiri arus listrik I. Arah B pada beberapa titik di sumbu-y dan z

terlihat pada gambar (mengikuti kaidah tangan kanan) sedangkan

besarnya adalah:

Gambar 3.7 kawat panjang berarus listrik

Besar induksi magnet di titik yang berjarak a dari kawat :

Keterangan : a = jarak suatu titik terhadap kawat

3) Solenoida adalah kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan

Di Buku Cetak Fisika Halaman 87-93 

Thursday, October 21, 2021

KEMAGNETAN

Guru Mata Pelajaran    : Roudatul Jannah, SP

 Mata Pelajaran             : Fisika

 Kelas                           : XII IPA  2 jam ke 3 dan 4 jam 08.30- 091.15 sesi I dan sesi II 12.45- 13.15

                                        Offline/ Tatap muka terbatas                                                                                                     

 KD  3.3          Menganalisis medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi

KD 4,3  Melakukan percobaan tentang induksi magnetik dan gaya magnetik disekitar kawat berarus listrik berikut presentasi hasilnya

Medan magnet merupakan besaran vektor, adapun kuat/lemahnya medan

tersebut ditunjukkan oleh intensitas magnet (H). Satuan intensitas magnet

menurut sistem metrik pada International System of Units (SI) adalah Tesla

dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m2 = 1 tesla,

yang mempengaruhi satu meter persegi.

Efek medan magnet disebut induksi magnetik (B), juga merupakan besaran

vektor. Hubungan antara H dan B :

B = μo H

Keterangan :

B = induksi magnetik, satuan dalam SI = Weber/m2 atau Tesla

H = intensitas magnet

μo = permeabilitas = 4p x 10-7 Wb/A.m (udara)

1) Medan magnet oleh benda magnetik.

Suatu magnet (misalnya magnet batang) menimbulkan medan magnet

di sekitarnya. Arah garis magnetiknya adalah dari kutub U menuju ke

kutub S.

Gambar 3.4 Pola garis gaya magnet

Gambar 3.5 Arah garis gaya magnet

Gambar 3.6 Arah garis gaya magnet di sekitar kawat berarus serta cara

menentukannya

2) Kawat penghantar yang sangat panjang dan lurus terletak pada sumbu-x

serta dialiri arus listrik I. Arah B pada beberapa titik di sumbu-y dan z

terlihat pada gambar (mengikuti kaidah tangan kanan) sedangkan

besarnya adalah:

Gambar 3.7 kawat panjang berarus listrik

Besar induksi magnet di titik yang berjarak a dari kawat :

Keterangan : a = jarak suatu titik terhadap kawat

3) Solenoida adalah kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan

Di Buku Cetak Fisika Halaman 87-93 

Monday, October 18, 2021

KEMAGNETAN

 Guru Mata Pelajaran    : Roudatul Jannah, SP

 Mata Pelajaran             : Fisika

 Kelas                            : XII IPA 1 jam ke 5 dan 6 jam 09.15- 10.00  sesi I dan sesi II 13.30- 13.30

                                        Offline/ Tatap muka terbatas                                                                                                     

 KD  3.3          Menganalisis medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi

KD 4,3  Melakukan percobaan tentang induksi magnetik dan gaya magnetik disekitar kawat berarus listrik berikut presentasi hasilnya

Medan magnet merupakan besaran vektor, adapun kuat/lemahnya medan

tersebut ditunjukkan oleh intensitas magnet (H). Satuan intensitas magnet

menurut sistem metrik pada International System of Units (SI) adalah Tesla

dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m2 = 1 tesla,

yang mempengaruhi satu meter persegi.

Efek medan magnet disebut induksi magnetik (B), juga merupakan besaran

vektor. Hubungan antara H dan B :

B = μo H

Keterangan :

B = induksi magnetik, satuan dalam SI = Weber/m2 atau Tesla

H = intensitas magnet

μo = permeabilitas = 4p x 10-7 Wb/A.m (udara)

1) Medan magnet oleh benda magnetik.

Suatu magnet (misalnya magnet batang) menimbulkan medan magnet

di sekitarnya. Arah garis magnetiknya adalah dari kutub U menuju ke

kutub S.

Gambar 3.4 Pola garis gaya magnet

Gambar 3.5 Arah garis gaya magnet

PPPPTK IPA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: MEDAN MAGNET

KELOMPOK KOMPETENSI F

78

Gambar 3.6 Arah garis gaya magnet di sekitar kawat berarus serta cara

menentukannya

2) Kawat penghantar yang sangat panjang dan lurus terletak pada sumbu-x

serta dialiri arus listrik I. Arah B pada beberapa titik di sumbu-y dan z

terlihat pada gambar (mengikuti kaidah tangan kanan) sedangkan

besarnya adalah:

Gambar 3.7 kawat panjang berarus listrik

Besar induksi magnet di titik yang berjarak a dari kawat :

Keterangan : a = jarak suatu titik terhadap kawat

3) Solenoida adalah kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan

Di Buku Cetak Fisika Halaman 87-93

Friday, October 15, 2021

Pembahasan PTS Fisika

      Guru Mata Pelajaran    : Roudatul Jannah, SP

 Mata Pelajaran             : Fisika

 Kelas                            : XII IPA 5 jam ke 3 dan 4 jam 08.30- 09.15  sesi dan XII ipa3 jam 10.00- 10.30

                                        Offline/ Tatap muka terbatas dan oneline/daring                                                                                                    

                                                                                                                                                                       

Assalamu’alaikum wr.wb.  Selamat pagi anak-anakku sholeh-sholehah, marilah kita bersyukur kepada Alloh SWT, karena masih diberi ni’mat yang banyak hingga saat ini, dan jangan lupa sebelum pembelajaran pada hari ini marilah kita berdoa dan sholat dhuha terlebih dahulu agar kita senantiasa diberikan kecerdasan dan ilmu. Tetaplah menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan, serta mengikuti anjuran pemerintah untuk menjaga kesehatan. Semoga bisa melaksanakan pembelajaran seperti sediakala.

Pilihlah Jawaban di bawah ini dengan benar/tepat!

1. Sebuah rangkaian listrik dengan sumber tegangan V memiliki kuat arus 4 A. Jika hambatan dibuat tetap, sedangkan sumber tegangan dinaikkan menjadi 2V, maka kuat arus akan menjadi…

  1. 12 A
  2. 8 A
  3. 6  A
  4. 24 A
  5. 30 A

Jawabannya B Dik  V1 =V    I1 = 4A   V2 = 2V  maka I2?   V1/V2  = I1/I= 2V/V = 4/I= 8A

2.  Dua buah bola lampu masing-masing tertulis 60 watt, 120 volt dan 40 watt, 120 volt. Jika kedua bola lampu tersebut dihubungkan seri pada tegangan 120 volt maka jumlah daya pada kedua bola lampu tersebut adalah ….

A. 100 W

B. 50 W

C. 24 W

D. 20 W

E. 18 W

Jawaban  C  Dik P1 = 60 W  V1 =120 V  P2 = 40 W  V2 = 120 V   jika di hubungkan dengan V = 120 V Dit P keduanya ? R1 = V12 : P1  = 1202 : 60  = 240 ohm

                  R2 = V22 : P2  = 1202 : 40 = 360 ohm

               P2 = V2 : R1 +R2  = 1202 : (240 + 360)  = 24 Watt

3. Sebuah muatan Q ditempatkan pada kapasitor C pada beda potensial V. Tenaga potensial yang tersimpan pada kapasitor mempunyai nilai ….

A. ½ QV2

B. ½ CV

C. ½ VC2

D. ½ C-1 Q2

E. ½ VQ2

Jawaban  D

4. Sebuah kalkulator yang menggunakan panel surya 4 cm x 1 cm bekerja pada tegangan 3 volt dan arus 0,2 mA. Jika panel surya mengubah 20% energi cahaya listrik maka intensitas cahaya minimal yang harus diterima panel surya adalah ….

A. 2,5 W/m2

B. 4,0 W/m2

C. 5,0 W/m2

D. 7,5 W/m2

E. 12,5 W/m2

Jawabannya D

5. Tiga kapasitor identik, dengan kapasitas 3F masing-masing, dihubungkan dengan sumber tegangan 12 V dalam suatu rangkaian seperti pada gambar di atas. Beda potensial antara titik Y dan Z adalah ….

A. 9 V

B. 8 V

C. 4 V

D. 3 V

E. Nol

Jawabannya B



Thursday, October 14, 2021

Pembahasan PTS Fisika

      Guru Mata Pelajaran    : Roudatul Jannah, SP

 Mata Pelajaran             : Fisika

 Kelas                            : XII IPA2 jam ke 3 dan 4 jam 08.30- 09.15  sesi I jam 12.45 - 13. 15 sesi 2

                                        Offline/ Tatap muka terbatas                                                                                                    

                                                                                                                                                                       

Assalamu’alaikum wr.wb.  Selamat pagi anak-anakku sholeh-sholehah, marilah kita bersyukur kepada Alloh SWT, karena masih diberi ni’mat yang banyak hingga saat ini, dan jangan lupa sebelum pembelajaran pada hari ini marilah kita berdoa dan sholat dhuha terlebih dahulu agar kita senantiasa diberikan kecerdasan dan ilmu. Tetaplah menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan, serta mengikuti anjuran pemerintah untuk menjaga kesehatan. Semoga bisa melaksanakan pembelajaran seperti sediakala.

Pilihlah Jawaban di bawah ini dengan benar/tepat!

1. Sebuah rangkaian listrik dengan sumber tegangan V memiliki kuat arus 4 A. Jika hambatan dibuat tetap, sedangkan sumber tegangan dinaikkan menjadi 2V, maka kuat arus akan menjadi…

  1. 12 A
  2. 8 A
  3. 6  A
  4. 24 A
  5. 30 A

Jawabannya B Dik  V1 =V    I1 = 4A   V2 = 2V  maka I2?   V1/V2  = I1/I= 2V/V = 4/I= 8A

2.  Dua buah bola lampu masing-masing tertulis 60 watt, 120 volt dan 40 watt, 120 volt. Jika kedua bola lampu tersebut dihubungkan seri pada tegangan 120 volt maka jumlah daya pada kedua bola lampu tersebut adalah ….

A. 100 W

B. 50 W

C. 24 W

D. 20 W

E. 18 W

Jawaban  C  Dik P1 = 60 W  V1 =120 V  P2 = 40 W  V2 = 120 V   jika di hubungkan dengan V = 120 V Dit P keduanya ? R1 = V12 : P1  = 1202 : 60  = 240 ohm

                  R2 = V22 : P2  = 1202 : 40 = 360 ohm

               P2 = V2 : R1 +R2  = 1202 : (240 + 360)  = 24 Watt

3. Sebuah muatan Q ditempatkan pada kapasitor C pada beda potensial V. Tenaga potensial yang tersimpan pada kapasitor mempunyai nilai ….

A. ½ QV2

B. ½ CV

C. ½ VC2

D. ½ C-1 Q2

E. ½ VQ2

Jawaban  D

4. Sebuah kalkulator yang menggunakan panel surya 4 cm x 1 cm bekerja pada tegangan 3 volt dan arus 0,2 mA. Jika panel surya mengubah 20% energi cahaya listrik maka intensitas cahaya minimal yang harus diterima panel surya adalah ….

A. 2,5 W/m2

B. 4,0 W/m2

C. 5,0 W/m2

D. 7,5 W/m2

E. 12,5 W/m2

Jawabannya D

5. Tiga kapasitor identik, dengan kapasitas 3F masing-masing, dihubungkan dengan sumber tegangan 12 V dalam suatu rangkaian seperti pada gambar di atas. Beda potensial antara titik Y dan Z adalah ….

A. 9 V

B. 8 V

C. 4 V

D. 3 V

E. Nol

Jawabannya B