Guru Mata Pelajaran : Roudatul jannah, SP
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : XI IPA 1 jam ke 3 dan 4
Kompetensi Dasar : KD 3.10 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi
dan cahaya dalam teknologi
KD 4.10 Melakukan percobaan tentang gelombang bunyi
dan/atau cahaya, berikut presentasi hasil percobaan dan makna fisisnya
Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti proses pembelajaran, Discovery Learning peserta
didik diharapkan dapat: Memahami
penggunaan gelombang sonar di laut,
bunyi dan permasalahannya, karakteristik cahaya, difraksi, dan interferensi, menjelaskan
tentang cepat rambat bunyi, azas Doppler, menjelaskan tentang intensitas bunyi,
difraksi kisi, interferensi, melaksanakan percobaan untuk menyelidiki fenomena
dawai dan pipa organa, menyelidiki pola difraksi, dan interferensi, presentasi hasil diskusi tentang cepat rambat
bunyi, azas Doppler, intensitas bunyi, dawai, pipa organa, difraksi kisi dan
interferensi,.
Assalamu'alaikum wr.wb. Apa kabarnya anak-anakku sholeh-sholehah, Semoga sehat selaluya. Aamiien YaRobbal'alamiien. Hari ini kita masih seperti biasa ada tambahan tentang Gelombang Cahaya. Langkah-langkah pembelajaran :
1. Pelajari materi Gelombang cahaya di dalam tulisan ini, blogger ini.
2. Proses pembelajaran, tanya jawab dan pertanyaan berlangsung di WA Grup kelas
3. Penilaian masih berhubungan dengan Projek Podcast tentang banjir yang sudah dilakukan, terimakasih. Wassalamu'alaikum wr.wb.
Gelombang Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, tidak memerlukan media rambatan.
Karakteristik Gelombang cahaya :
1.
Pembiasan (refraksi)
Pembiasan merupakan peristiwa
pembelokan arah lintasan gelombang karena melalui dua medium yang berbeda. Jika
medium yang dilalui berbeda, maka indeks bias medium juga berbeda. Perbedaan
indeks biasa inilah yang menyebabkan cepat rambat cahaya berbeda, sehingga
seolah-olah ada pembelokan arah lintasan cahaya. Secara matematis, pembiasan
dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
n =
indeks biasa;
c =
cepat rambat cahaya di ruang hampa (m/s); dan
v =
cepat rambat cahaya di dalam medium tertentu (m/s).
Gejala pembiasan ini pertama
kali diteliti oleh Snellius. Dengan demikian, hukum yang berlaku pada peristiwa
pembiasan selalu mengikuti hukum Snellius. Untuk lebih jelasnya, simak gambar
berikut.
Secara matematis, Snellius bisa
dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
i =
sudut datang;
r =
sudut bias;
n1 =
indeks bias medium pertama;
n2 =
indeks bias medium kedua;
v1 =
cepat rambat cahaya di medium pertama (m/s); dan
v2=
cepat rambat cahaya di medium kedua (m/s).
2.
Difraksi (pelenturan)
Difraksi adalah pelenturan atau
penyebaran gelombang saat melalui celah sempit. Contoh difraksi pada gelombang
cahaya adalah terbentuknya rumbai (garis) gelap dan terang pada layar. Contoh
difraksi pada gelombang bunyi adalah saat kamu berada di gang sempit, kamu
masih bisa mendengar suara mobil atau kendaraan lain.
3.
Refleksi (pemantulan)
Refleksi adalah perubahan arah
rambat gelombang saat bertemu dengan bidang batas dua medium. Pemantulan ini
ternyata mengacu pada suatu hukum yang disebut hukum pemantulan. Adapun
pernyataan hukum pemantulan adalah sebagai berikut.
- Besarnya sudut datang dan
sudut pantul adalah sama.
- Gelombang datang,
gelombang pantul, dan garis normal berada pada satu bidang datar.
Berikut ini ilustrasinya!
4.
Dispersi
Pernahkah kamu melihat pelangi?
Peristiwa yang terjadi pada pembentukan pelangi adalah dispersi. Dispersi
adalah penguraian warna polikromatik (putih) menjadi monokromatik saat seberkas
cahaya dilewatkan melalui prisma. Cahaya polikromatik yang awalnya berwarna
putih akan terurai menjadi merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Berikut ini contoh ilustrasinya.
Sinar yang datang dan keluar
dari prisma akan membentuk suatu sudut yang disebut sudut deviasi. Besarnya
sudut deviasi antara warna merah dan ungu dirumuskan sebagai berikut.
5.
Interferensi
Interferensi adalah perpaduan
antara dua gelombang cahaya. Interferensi bisa diamati dengan jelas jika berkas
kedua gelombang bersifat koheren (amplitudo dan frekuensinya sama dengan fase
tetap). Interferensi dibagi menjadi dua, yaitu interferensi konstruktif
(menguatkan) dan destruktif (melemahkan). Ilustrasi keduanya bisa Quipperian
lihat di gambar berikut.
6. Polarisasi (mengkutub gelombang).
Tugas Podcast